BLORA, BLORABARU.COM – Tantangan dunia pendidikan di era modern semakin kompleks.

Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) telah mempermudah akses terhadap ilmu pengetahuan.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana membangun karakter dan akhlak peserta didik.

“Akhlak berada di atas ilmu,” tegas Rofiq, Kepala SMP Negeri 1 Blora. ditulis Selasa, 14/1/2024.

Ia menyadari bahwa meski teknologi (AI) membantu mempermudah pembelajaran, nilai-nilai moral dan karakter tidak dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi.

Menanggapi tantangan ini, SMP Negeri 1 Blora berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia.

“Dengan berakhlak baik, anak-anak akan pintar dengan sendirinya,” ujar Rofiq melanjutkan.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, sekolah ini mengintegrasikan pendekatan religi dalam kegiatan sehari-hari.

Untuk siswa yang beragama Islam, mereka dibiasakan memulai pagi dengan membaca doa Asmaul Husna, Sholawat Nariyah, hafalan surat-surat pendek, dan melaksanakan Sholat Dhuha.

Sementara itu, bagi siswa yang beragama Kristen dan Katolik, sekolah menyediakan fasilitas tempat khusus untuk melaksanakan doa pagi sesuai dengan kepercayaan mereka.

“Saya juga membuka kelas tahfidz di masjid sekolah, yang dimulai pukul 06.00 pagi dan diikuti oleh 35 siswa. Langkah ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa yang ingin menghafal Al-Qur’an.” tambah Rofiq.

Dalam kesempatan itu, Rofiq mengungkapkan SMP Negeri 1 Blora saat ini tengah membangun sebuah masjid untuk memfasilitasi kegiatan ibadah siswa, seperti Sholat Dzuhur dan Ashar.

Setelah masjid selesai, direncanakan pelaksanaan Sholat Dzuhur secara bergilir, tahap pertama untuk siswa laki-laki dan tahap kedua untuk siswa perempuan.

Dengan pendekatan ini, SMP Negeri 1 Blora berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral siswa.

“Ini adalah upaya kami untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini. Teknologi membantu pembelajaran, tetapi membangun akhlak adalah menjadi hal prioritas.” tutup Rofiq.