BLORA, BLORABARU.COM – RSUD R. Soetidjono Blora kian serius mewujudkan misi sebagai pusat rujukan kesehatan dengan memperkuat layanan jantung dan pembuluh darah.
Perbaikan fasilitas dan peningkatan kualitas pelayanan diharapkan mampu membuat masyarakat tak perlu lagi mencari rujukan jauh keluar daerah.
Kabid Pelayanan RSUD R. Soetidjono, dr. Farida Laela menegaskan tahun ini rumah sakit sedang menyiapkan ruangan ICVCU (Intensive Cardio Vascular Care Unit) dengan empat tempat tidur.
Jadi, ini merupakan unit perawatan intensif yang menangani penyakit jantung dan pembuluh darah.
Sekaligus menyambut kedatangan alat cathlab dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diperkirakan tiba akhir Tahun 2025 ini.
“Hari Rabu kemarin kami konsultasi ke KSM Kardiologi RSUP Dr. Kariadi Semarang. Untuk dr. Alam dijadwalkan fellowship di Agustus 2026,” ungkapnya ditemui diruang kerjanya ditulis Rabu, 24/9/2025.
Selain dokter, lanjut dr. Fairda dua perawat saat ini sedang mengikuti Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar di RSUP Dr. Kariadi.
Jika lulus, mereka akan melanjutkan pelatihan kardiologi lanjutan. Langkah ini penting untuk memastikan kesiapan tim medis saat fasilitas baru beroperasi.
Ia menyebut data RSUD Soetidjono mencatat rata-rata 20–30 pasien jantung menjalani rawat jalan setiap hari.
Sepanjang Tahun 2024, tercatat 6.359 pasien rawat jalan dan 465 pasien rawat inap untuk penyakit jantung.
“RSUD Soetidjono potensial menjadi Rumah Sakit yang bisa melakukan tindakan kardiologi intervensi,” tegas dr. Farida.
Menurutnya, ini sebagai langkah awal upaya mempercepat penanganan pasien, rumah sakit telah membuat grup WhatsApp khusus penanganan penyakit jantung.
Puskesmas diharapkan mampu memastikan diagnosis awal sebelum merujuk pasien agar tim di IGD bisa segera mengambil tindakan.
“Kami juga sudah menyiapkan buku pedoman rujukan jantung terintegrasi dan obat-obatan di IGD,” tambahnya melanjutkan.
RSUD R. Soetidjono menargetkan perbaikan layanan ini dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yakni angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit jantung di Blora.
“Hal ini sesuai misi RSUD menjadi pusat rujukan utama masyarakat Blora. Semoga dengan perbaikan ini pelayanan semakin dekat dan memuaskan masyarakat,” pungkas dr. Farida.





















