BLORA, BLORABARU.COM – Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Blora mengalokasikan Rp 2,2 miliar dalam anggaran perubahan 2025 untuk memperbaiki sarana – prasarana sekolah.
Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan Blora, Sandy Tresna Hadi, menyebut anggaran perubahan mencakup Rp 1,4 miliar untuk 15 SD dan Rp 800 juta untuk 3 SMP.
Total anggaran sekitar Rp. 2.2 milyar yang digunakan untuk rehabilitasi ruang kelas, kantor, toilet, paving, dan pagar.
Menurutnya, prioritas diarahkan pada sekolah dengan kerusakan mendekati berat dan yang dinilai mendesak demi menjamin kenyamanan serta keselamatan belajar siswa.
“Untuk rehabilitasi kelas, kami dahulukan sekolah yang kondisi bangunannya rusak mendekati berat atau yang sifatnya mendesak,” tegas Sandy, Selasa, 16/9/2025.
Selain itu, lanjutnya, ada sekolah yang diperbaiki karena viralnya pemberitaan dan faktor kesehatan.
Salah satunya SDN 1 Karangjati yang plafonnya rusak akibat kotoran kelelawar.
“Secara struktur atap masih bagus, plafonnya ambrol tapi karena menjadi sarang kelelawar dan sangat mengganggu, tetap kita anggarkan perbaikannya, termasuk penanganan kelelawar harus bisa ditangani dengan baik,” jelasnya.
Sandy mengakui, meski sudah ada alokasi anggaran perubahan, belum semua sekolah tertangani.
Namun, tahun ini Blora mendapat tambahan dukungan dari pemerintah pusat berupa program revitalisasi sekolah yang menggantikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
“Alhamdulillah, tahun 2025 ada program revitalisasi dari Kementerian Pendidikan untuk 26 SD dan 27 SMP. Ini sangat membantu, meskipun anggaran perubahan masih dalam tahap perencanaan dan ditargetkan tuntas akhir bulan ini,” katanya.
Diknas berharap kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi dan berdampak langsung pada mutu pendidikan.
“Kami berharap hasil pembangunan maksimal, gedung sekolah semakin baik, anak-anak nyaman belajar, dan prestasi anak meningkat,” pungkas Sandy.





















