REMBANG, BLORABARU COM –  Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Rembang tak tinggal diam dalam membentuk kader dakwah masa depan.

Puluhan peserta dari tingkat SD/MI hingga SMP/MTs sederajat unjuk kebolehan dalam Lomba Da’i dan Da’iah yang digelar di Pendopo Museum Kartini pada Senin, 24/3/2025.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, ajang ini menjadi upaya nyata dalam mencetak generasi pendakwah yang tak hanya cakap berbicara, tetapi juga mampu menyebarkan pesan moral dan agama di era modern.

Bupati Rembang, Harno, menegaskan bahwa daerah ini memiliki banyak calon pendakwah potensial, mengingat Rembang telah melahirkan banyak ulama besar.

Ia optimistis bahwa lomba ini akan menjadi langkah awal bagi munculnya da’i dan da’iah muda berbakat yang dapat mengharumkan nama daerah hingga ke tingkat nasional.

“Kalau Rembang itu tidak diragukan lagi, karena Rembang adalah gudangnya sesepuh pinisepuh. Ini adalah awal yang sangat bagus,” ujar Harno.

Namun, ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi generasi saat ini, yaitu kecanduan gadget.

Ia menilai bahwa anak-anak zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan memperdalam ilmu agama.

“Hampir semua putra-putri kita di rumah senangnya main HP. Terkadang dinasihati juga susah. Meski kewajiban salat dan ngaji dijalankan, tetapi main HP-nya lebih banyak. Ini tantangan bagi kita semua,” tegasnya.

Ketua LDNU Kabupaten Rembang, Hamzah, menyatakan bahwa lomba ini merupakan langkah strategis dalam membangun generasi penerus dakwah di Rembang, khususnya selama bulan Ramadan.

Ia mengungkapkan kebanggaannya karena salah satu peserta dari Rembang berhasil menjadi finalis dalam ajang serupa di tingkat provinsi.

“Ternyata, ada satu orang dari Rembang yang masuk sebagai finalis dari 70 peserta di Jawa Tengah. Ini bukti bahwa kita punya potensi besar,” tambahnya.

“Kami menyiapkan sejumlah program lanjutan untuk memperkuat peran lembaga dakwah ini, sebagai media penyalura dai dikalangan Nahdatul Ulama termasuk menyusun silabus yang akan diterapkan di sekolah-sekolah.” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba, Subhan, memastikan bahwa kompetisi ini tidak akan berhenti di sini.

Ia berencana menjadikannya agenda tahunan yang berjenjang, dengan harapan para peserta dapat berkembang menjadi pendakwah profesional yang siap bersaing di tingkat nasional.

“Banyak yang perlu ditingkatkan, terutama di lini dakwah Nahdlatul Ulama antar generasi. Insyaallah, peserta lomba ini bisa berkelanjutan hingga menjadi da’i yang lebih profesional,” tutup Subhan.