BLORA, BLORABARU.COM – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menargetkan pembentukan 60 dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora dapat tercapai dan operasional dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menurut Edy Wuryanto, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora menunjukkan perkembangan signifikan dibandingkan daerah lain.
Blora menjadi salah satu daerah yang progresnya paling cepat dalam implementasi program MBG.
“Secara umum MBG di Blora sudah bagus dibandingkan kabupaten lain. Hal ini dikarenakan MBG di Blora sudah ada 10,” ujar Edy saat memberikan keterangan di sela kunjungan kerjanya di Blora. Rabu, 18/6/2025.
Sebagai perbandingan, Edy menyebutkan bahwa di Kabupaten Grobogan baru ada sekitar 3 MBG, di Kabupaten Pati sebanyak 7 dan di Kabupaten Rembang sekitar 4.
Menurut data yang diterimanya, jumlah MBG di Blora yang saat ini telah siap mencapai 28 dari total target 60.
Ia menegaskan bahwa percepatan pelaksanaan sangat diharapkan agar seluruh dapur bisa beroperasi paling lambat dalam tiga bulan ke depan.
“Kalau bisa tahap pertama pada bulan Juni dan Juli seluruh locus sudah terkunci. Agustus dan September di Blora sudah operasional semua,” jelas Edy.
Politisi PDI Perjuangan menyebut bahwa pada Bulan September alokasi anggaran untuk program ini telah disahkan dalam APBN, sehingga percepatan implementasi menjadi prioritas.
“APBN kita sudah disahkan. Target presiden menurut saya ini lambat, dan kami berharap dari 60 dapur di Blora harus segera operasional. Siapapun yang ingin bermitra akan kita support,” tegasnya.
Meski demikian, Edy mengakui bahwa program ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal partisipasi dari masyarakat.
“Investasi bagus, kami menjamin mitra yang bekerjasama dengan BGN tidak boleh rugi, harus untung besar,” tandasnya.
Untuk memastikan kelancaran program, Edy menyatakan pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan di masyarakat.
“Jika mereka ingin pendampingan maka akan kita dampingi. Sehingga semua berjalan sesuai aturan main BGN, tidak ada korupsi, tidak ada penipuan, dan tidak ada yang lain. Semua clean and clear, karena ini program kerakyatan dari presiden yang harus dikawal sampai tuntas,” tegas Edy Wuryanto.














