BLORA, BLORABARU.COM – Masyarakat Kabupaten Blora mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg atau tabung melon dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Kiswoyo, menjelaskan kelangkaan ini terjadi bukan karena gangguan distribusi, melainkan akibat kebijakan yang sempat mempengaruhi keterlambatan pasokan.
Menurutnya, penyebab utama kelangkaan adalah adanya Surat Edaran (SE) yang membuat pangkalan tidak mendapatkan kuota untuk pengecer.
Namun, kebijakan tersebut kini telah ditangguhkan, dan distribusi kepada pengecer kembali berjalan seperti biasa.
“Sekarang pengecer sudah mendapatkan kuota untuk menjual elpiji. Kemarin memang ada libur yang menyebabkan keterlambatan, sesuai kebijakan BPH Migas yang menyatakan bahwa saat libur tidak ada pengiriman,” ujar Kiswoyo. Jumat kemarin, 7/2/2024.
Meskipun pasokan kembali berjalan normal, pihaknya tetap tidak bisa memastikan situasi akan langsung pulih sepenuhnya.
“Kita berdoa saja, semoga segera pulih. Saya tidak bisa memastikan,” imbuhnya.
Melalui panggilan seluler Kiswoyo juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik.
Ia berharap dengan kembali berjalannya distribusi ke pengecer, stok gas elpiji 3 kg di Blora segera kembali stabil.
“Kelangkaan ini terjadi karena adanya kebijakan dari pangkalan ke konsumen, tapi sekarang sudah dikembalikan. Mudah-mudahan segera normal,” pintanya.
Sementara itu, Warga Kelurahan Jepon, Listiana mengeluhkan kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg.
“Iya mas, di Jepon gas elpiji 3 kg ini langka, terpaksa harus mencari gas untuk memasak kebutuhan sehari – hari.” keluhnya.