BLORA, BLORABARU.COM – Desa Bicak, Kecamatan Todanan, resmi ditetapkan sebagai sentra alpukat setelah Bupati Blora, Arief Rohman, meresmikan budidaya buah tersebut dalam acara Petik Perdana Buah Lokal Organik Nusantara yang digelar pada Kamis, 5/3/2025.

Peresmian ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat Desa Bicak yang sukses mengembangkan budidaya alpukat sebagai sumber ekonomi baru.

Dalam kesempatan itu, Bupati Arief mengapresiasi keberhasilan warga dalam membudidayakan alpukat yang memiliki nilai jual tinggi.

“Hasilnya sudah dirasakan, dan tadi masyarakat bilang tiap panen bisa menghasilkan jutaan rupiah. Luar biasa ini! Sistem penjualannya juga sudah lewat media sosial. Apalagi jenis alpukat Aligator ini satu buah bisa mencapai berat satu kilogram,” ujarnya.

Menurut Gus Arief, budidaya alpukat memiliki prospek besar sebagai sumber pendapatan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Bayangkan saja, kalau setiap rumah punya 20 pohon alpukat. Apalagi buah alpukat ini tidak kenal musim. Ini bisa menjadi sumber penghasilan tetap bagi warga,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Blora juga berkomitmen membantu petani dalam menjaga stabilitas harga dan memperluas jaringan pemasaran.

“Nanti kita akan melakukan koneksi agar nilai jualnya tetap stabil. Ini tugas dinas terkait untuk memastikan pemasaran berjalan baik, jangan sampai harga anjlok begitu saja,” tegasnya.

Bersamaan itu, Kepala Desa Bicak, Winto, menjelaskan bahwa budidaya alpukat awalnya merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh Dana Desa.

Warga juga mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian melalui kelompok tani.

“Waktu itu banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan. Jadi saya mengimbau warga untuk menanam alpukat. Selain bisa mencegah banjir, juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Winto.

Meski demikian, ia mengakui bahwa tantangan terbesar saat ini adalah pemasaran.

“Semoga dengan kedatangan Pak Bupati, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Bicak dan membawa solusi bagi sistem pemasaran kami,” harapnya.