BLORA, BLORABARU.COMPemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 9,9 miliar untuk mempercepat perbaikan jaringan irigasi di Blora.

Anggaran jumbo lewat Inpres Nomor 2 Tahun 2025 itu menjadi angin segar bagi pertanian di daerah yang selama ini rawan kekeringan.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Blora, Surat mengatakan pemerintah pusat menggelontorkan dana sekitar Rp 9,9 miliar melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 untuk mempercepat pembangunan, peningkatan, serta rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Blora.

“Alhamdulillah, tahun ini kami bidang SDA sesuai arahan Pak Bupati mengusulkan ada sekitar tujuh daerah irigasi. Dan alhamdulillah usulan kami disetujui semua dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp 9,9 miliar yang dibiayai APBN melalui Inpres,” ungkapnya. ditulis Minggu, 28/9/2025.

Surat menegaskan program nasional ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan dijadwalkan berlangsung mulai September hingga Desember 2025, dengan pelaksanaan langsung oleh BUMN Karya.

Ada tujuh daerah yang mendapatkan program rehabilitasi jaringan irigasi meliputi Desa Tempuran (Kecamatan Blora), Desa Geneng (Kecamatan Jepon), Embung Rhandukuning (Kecamatan Kunduran).

Watumalang (Kecamatan Jepon), Desa Kemiri (Kecamatan Tunjungan), Desa Karanganyar (Kecamatan Bogorejo), serta Daerag irigasi Kepatihan (Kecamatan Todanan).

“Program ini, ditargetkan mampu meningkatkan dan merehabilitasi saluran irigasi sepanjang 5,5 kilometer. Hasilnya, aliran air diproyeksikan bisa menjangkau area persawahan seluas 580 hektare di tujuh daerah tersebut,” papar Surat

Menurutnya, optimalisasi jaringan irigasi sangat penting bagi Blora yang selama ini dikenal rawan kekeringan dan kekurangan air.

“Minimal, air yang terbatas bisa dioptimalkan dan bisa mengurangi faktor kehilangan air selama dalam perjalanan dari tampungan air bendung ataupun embung hingga sampai ke sawah,” jelasnya.

Mengakhiri keterangannya, Surat berharap dengan adanya Inpres ini, kebutuhan layanan irigasi di Blora diharapkan semakin terpenuhi dan mampu mendukung produktivitas pertanian masyarakat.

“Harapan kami, manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para petani dan ikut memperkuat ketahanan pangan daerah,” pintanya.