Warga Blora Masak Ketupat dan Lepet

- Jurnalis

Minggu, 8 Mei 2022 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BLORA, BLORABARU.COM – Sebagian besar warga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sibuk memasak ketupat dan lepet menjelang tradisi kupatan 2022.

Ketupat atau kupat dibuat dari beras yang telah dicuci dan direndam dengan air beberapa waktu, kemudian dimasukkan ke dalam selongsong (wadah) dari janur kelapa.

Sedangkan lepet adalah pasangan dari ketupat. Makanan ini terbuat dari bahan beras ketan pilihan.

Cara membuatnya hampir sama dengan ketupat. Hanya saja, untuk wadah dari janur dibuat dengan cara dilipat menjadi beberapa bagian, kemudian diisi beras ketan. Biasanya dicampur parutan kelapa, kacang tolo.

Supaya tidak tumpah, lepet diikat dengan merang padi atau sayatan bambu. Ada juga yang membuat lepet dengan cara dibungkus daun pisang.

Beberapa warga di Blora, masih memasak kupat dan lepet di atas tungku tanah liat dengan bahan bakar kayu.

Kemudian ditunggu beberapa waktu, hingga masak dan siap dihidangkan dengan aneka sayur berkuah santan kelapa. Sensasinya memang khas sekali.

Tradisi kupatan atau lebaran ketupat atau “bodo kupat” dilaksanakan pada H+7 Idulfitri 1443 Hijriah atau tepatnya Senin (9/5/2022).

Baca Juga :  Penumpang Beralih Mode Transportasi, Terminal Gagak Rimang Blora Sepi

“Iya ini saya ini lagi sibuk, masak kupat dan lepet, ini tradisi tiap tahun, nanti bisa makan ketupat bersama anak dan cucu,” kata Pardini, warga Desa Tamanrejo Kec. Tunjungan, Blora, Minggu (8/5/2022).

Biasanya, sayur berkuah santan kelapa yang pas untuk makan ketupat, kata Pardini, yaitu sayur gori, tempe, tahu, kacang panjang dan ikan asap.

Ada juga beberapa warga yang memilih untuk membuat sayur opor daging ayam.

Ungkapan senada disampaikan oleh Watini, warga Desa Jepangrejo Kec. Blora yang juga sibuk memasak ketupat dan lepet.

“Kupat dan lepetnya sudah diisi beras, nanti tinggal memasak dan membuat sayur,” ucap Watini.

Pada pagi hari trasi kupatan, biasanya warga setempat menggelar acara hajatan bersama di rumah perangkat desa atau di tempat lainnya yang sudah disepakati.

Para warga, khususnya ibu rumah tangga, membawa bungkusan berisi kupat dan lepet.

Setelah berkumpul, tokoh masyarakat atau tokoh agama, memimpin doa bersama, memohon keselamatan, kesehatan, panjang umur, serta dimudahkan mencari rezeki kepada Allah SWT, sehingga bisa bertemu kembali pada tradisi kupatan di tahun mendatang.

Baca Juga :  Bupati Arief Minta Pentas Seni Digelar Berkelanjutan

Beberapa warga juga membagikan ketupat dan lepet kepada famili atau tetangga sekitar yang tidak berkesempatan membuat ayat memasak.

Sebelumnya, menjelang lebaran ketupat atau tradisi kupatan 2022, sebagian besar warga di kabupaten Blora, Jawa Tengah berburu dan membeli janur kelapa baik di pasar tradisional maupun yang dijual keliling oleh pedagang.

“Setahun sekali, buat ketupat dan lepet dimakan bersama keluarga dan dibagikan ke saudara,” kata Indah, warga Kecamatan Tunjungan Blora.
Nama ketupat atau, kata Indah, dari beberapa sumber yang diketahui, memiliki makna simbolis, khususnya bagi orang Jawa Tengah.

Kupat atau ketupat bagi orang jawa memiliki makna simbolis.

“Kupat dapat berarti ku-ngaku pat-lepat. Ngaku lepat (mengaku kesalahan) baik kesalahan yang dilakukan secara kasar (nyata/disengaja) maupun yang halus (tidak kelihatan/tidak disengaja),” ungkapnya mengutip dari berbagai sumber.

Menurutnya, kerap juga digunakan untuk parikan pada acara tertentu.

“Kupat kecemplung santen, menawi kathah lepat nyuwun pangapunten (kupat dicelup kuah santan, kalau ada salah mohon dimaafkan),” ucapnya sambil tersenyum.

Solikin

 

Berita Terkait

Bulan Suro, Harapan Masyarakat Kelurahan Kunduran Blora di Pawai Lamporan
Lamporan, Tradisi yang Masih Dipertahankan di Kelurahan Kunduran Blora
Desa Wisata Bangowan Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia
Desa Wisata Bangowan Punya Potensi Besar
Finalis Duta Wisata Blora Diharapkan Bisa Jadi Entrepreneur Tourism
Romo Sindhunata: Ini Saaatnya Pemerintah Blora Menegakkan Samin
Merawat Nilai-Nilai Ajaran Sedulur Sikep, Kabupaten Blora Gelar Festival Budaya Spiritual
Penumpang Beralih Mode Transportasi, Terminal Gagak Rimang Blora Sepi

Berita Terkait

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:11 WIB

Bulan Suro, Harapan Masyarakat Kelurahan Kunduran Blora di Pawai Lamporan

Jumat, 19 Juli 2024 - 08:41 WIB

Lamporan, Tradisi yang Masih Dipertahankan di Kelurahan Kunduran Blora

Minggu, 14 Juli 2024 - 09:44 WIB

Desa Wisata Bangowan Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia

Jumat, 12 Juli 2024 - 21:05 WIB

Desa Wisata Bangowan Punya Potensi Besar

Rabu, 10 Juli 2024 - 07:56 WIB

Finalis Duta Wisata Blora Diharapkan Bisa Jadi Entrepreneur Tourism

Berita Terbaru

Politik

PDI Perjuangan Blora Optimis Menangkan Pilgub dan Pilkada

Senin, 9 Sep 2024 - 13:43 WIB

Politik

Rapat Akbar PPP Blora, Menandai Optimisme Pasangan ABDI

Senin, 9 Sep 2024 - 07:41 WIB

Desa & Kelurahan

Dinas PMD Blora Gelontorkan Anggaran Ratusan Milyar Dana Desa

Jumat, 6 Sep 2024 - 14:26 WIB

Info Publik

Puluhan Desa di Blora dapat Dana Insentif dari Kemenkeu

Kamis, 5 Sep 2024 - 16:12 WIB

Politik

PPP Blora Gaspol Menangkan Pasangan ABDI

Senin, 2 Sep 2024 - 23:11 WIB

error: Content is protected !!