BLORA, BLORABARU.COM – Bupati Blora, Arief Rohman yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada 2024, menegaskan komitmennya untuk segera menangani insiden yang melibatkan warga Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Blora.

Mereka, terlibat dalam aksi protes terhadap pabrik PT KRI di Dukuh Wuni, Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Arief menyampaikan bahwa setelah masa cuti selesai pada 25 November, agenda pertamanya adalah meninjau langsung kondisi warga di Jurangjero.

Sebelumnya, sejumlah warga desa tersebut menggeruduk lokasi pabrik PT KRI karena dugaan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.

Dalam aksi tersebut, beberapa warga ditahan oleh aparat kepolisian dengan tuduhan perusakan.

Menanggapi hal tersebut, Arief bersama calon wakilnya, Sri Setyorini atau Budhe Rini, langsung turun tangan.

“Kami segera menghubungi Kapolres Blora dan Kapolres Rembang untuk menjamin pembebasan warga yang ditahan,” ungkap Arief, ditulis Senin, 18/11/2024.

Ia juga menyatakan dukungannya terhadap langkah penutupan usaha yang dinilai merugikan lingkungan.

“Kami meminta Polres Rembang untuk menutup usaha tersebut. Kami tidak menolak investasi, tetapi investasi yang ramah lingkungan adalah yang kami dukung,” tegas Arief.

Dikatakannya, bahwa pendekatan restorative justice diharapkan menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik ini.

“Budhe Rini sudah memberikan jaminan agar penahanan ditangguhkan. Kami berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan pendekatan yang adil dan mengedepankan kepentingan warga,” tambahnya.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo juga menggarisbawahi pentingnya menjaga harmoni antara investasi dan kelestarian lingkungan.

Hal ini menjadi perhatian utama Arief dan timnya dalam menyelesaikan konflik di Desa  Jurangjero.

“Kami berterima kasih kepada Pak Jokowi atas arahannya dan kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa investasi yang masuk tidak merugikan warga dan tetap sejalan dengan perlindungan lingkungan,” ujar Arief.

Politisi PKB ini berkomitmen untuk duduk bersama dengan pihak provinsi, kepolisian, dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik.

Dengan langkah cepat dan pendekatan yang humanis, ia berharap insiden di Jurangjero ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan dan mendorong investasi yang lebih berkelanjutan di Blora.