BLORA, BLORABARU.COM – Meskipun frambusia atau penyakit pathek saat ini hampir tidak ditemukan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora terus melakukan upaya untuk menekan jenis penyakit menular tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan Blora melelui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Joko Budi Heri Santoso mengatakan hari ini rapat koordinasi dinas kesehatan (Dinkes) dengan pemegang progam frambusia atau penyakit pathek dijajaran puskesmas.
“Mereka pemegang progam pencegahan penyakit menular. Ini sekaligus sebagai agenda kesiapan Kabupaten Blora untuk dinilai dari tim eradikasi frambusia atau penyakit pathek.” bebernya kepada blorabaru.com di kantor dinas kesehatan setempat.
Dijelaskan Heri, bahwa sebelumnya tahapan tahapan kegiatan sudah dimulai Bulan Januari 2023 sampai hari ini Senin, 11/9/2023.
“Dan Insha Allah Minggu pertama bulan Oktober akan dilakukan penilaian.” jelas Heri demikian panggilannya.
Persiapan itu, kata Heri diantara meliputi kegiatan persiapan teknis, bimbingan, On The Job Training (OJT) dan pembinaan yang dilakukan oleh dinas ke puskesmas.
“Kepala puskesmas atau pemegang progam sudah dikerjakan. Dan advokasi dilintas sektor ditingkat kabupaten sudah kita sampaikan.” bebernya meneruskan
Namun demikian, pihaknya berharap teman ditingkat puskesmas informasi ini harus sampai ke kecamatan, desa dan masyarakat tentang frambusia atau penyakit pathek.
“Kalau nanti ditemukan anak yang menderita luka yang tidak disebabkan karena jatuh dan lukanya seperti strawberry tidak sakit dan tidak gatal itu merupakan tanda awal harus diperiksakan ke puskesmas melalui laboratorium. Dan untuk pemeriksaan laborat, screening dan sebagainya itu gratis.” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa penyakit ini ditularkan disaat masyarakat tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dengan melalui pemeriksaan laboratorium dan screening maka akan diketahui apakah termasuk frambusia atau penyakit pathek.
“Kami mengajak kader desa dan masyarakat apabila apabila dilingkungan ada gejala itu untuk disampaikan ke bidan desa. Alhamdulillah, selama ini yang sudah discrening dengan luka luka seperti tadi di Blora tidak ada yang positif.” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Heri puskesmas terus melakukan pemeriksaan disetiap kegiatan.
Artinya, pemeriksaan pasien yang datang ke puskesmas, posyandu dan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di sekolah.
“Meskipun frambusia atau pathek tergolong penyakit lama, namun hari ini kita diyakinkan apakah masih ada atau tidak, maka dari itu perlu dilakukan pembuktian dengan pemeriksaan, pelaporan, sosialisasi dan dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan.” demikian pungkas Heri, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.