BLORA, BLORABARU.COM – Maraknya penyebaran HIV/AIDS di kalangan masyarakat disertai dengan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
Untuk menekan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora terus berupaya melakukan sosialisasi agar kasus ini tidak menyebar di kota paling ujung Jawa Tengah ini.
“Di Tahun 2022 kemarin, angka kasus HIV/AIDS sekitar 212 sedangkan untuk tahun ini mulai Januari sampai Mei ada 74 kasus baru.” sebut Sutik, Sub Koordinator bidang pencegahan dan penyakit menular kepada blorabaru.com Jumat 23/6/2023.
Dinas Kesehatan (Dinkes) selama ini, lanjut Sutik terus melaksanakan penyuluhan di tempat khusus atau populasi kunci diantaranya tempat lokalisasi, sekolah, ponpes dan tempat tempat strategis berkumpulnya orang.
Ini dilakukan agar pesan, sosialisasi dan penyuluhan langsung mengena ke masyarakat.
“Selain itu, kita juga mendekatkan layanan di semua puskesmas dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan kepada penderita. Artinya layanan ini agar tidak terpusatkan di rumah sakit.” katanya.
Kembali Sutik menambahkan bagi penderita HIV/AIDS pengobatan ini diberikan secara gratis.
“Untuk penderita HIV ini pengobatannya gratis, karena obat tersebut langsung diambil dari pusat dan kalau melakukan Rapid di puskesmas juga gratis.” bebernya melanjutkan.
Masih menurut Sutik, yang paling utama untuk HIV dengan melaksanakan penyuluhan dan melakukan kelompok dukungan sebaya dengan tujuan bagi yang terkena HIV untuk dibimbing agar mereka tidak menularkan ke orang lain.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak gonta ganti pasangan saat berhubungan sex dan jangan menggunakan jarum suntik yang berganti ganti.
Ia menyadari betul bahwa angka kasus ini penyumbang paling banyak disebabkan karena hubungan sexsual, heteroseksual atau orang yang berganti ganti pasangan.
Kemudian juga dari ibu ke anak dan bagi ibu yang terkena perlunya untuk ditata dan harus minum obat.
Berdasarkan data penularan virus HIV di Blora, Sutik mengatakan dari jumlah total penularan anak kurang dari satu persen dengan usia dibawah empat tahun yang ditularkan lewat ibu ke anak.
“Bagi yang sudah kena HIV jangan sampai ditularkan ke orang lain dan yang tidak terkena jangan gonta ganti pasangan dan jangan menggunakan jarum suntik secara bergonta ganti.” demikian ujar Sutik mewakili Kepala Dinas Kesehatan Blora.