BLORA, BLORABARU.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, dari PDIP bersama Badan Kesejahteraan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Blora gelar sosialisasi pola hidup sehat dan program percepatan penurunan stunting di Gedung Larasati, Blora, pada Minggu pagi (3/12/2023).
Turut hadir Wakil Bupati Blora, selaku Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting Kabupaten Blora, Tri Yuli Setyowati, Camat Blora, Hadi Praseno dan PPL BKKBN Kecamatan Blora, Suhariyanto, bersama ratusan peserta sosialisasi.
Edy Wuryanto dalam sambutannya mengungkapkan melakukan pola hidup sehat dimulai dari keluarga masing – masing. Dilanjutkan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat sekitarnya.
“Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan yang lambat pada anak usia bawah dua tahun, hal itu terjadi karena kurangnya asupan gizi yang kurang, pola hidup yang tidak baik dan kondisi lingkungan yang tidak sehat,” ujar Edy Wuryanto.
. Tri Yuli Setyowati, Wakil Bupati Blora
Angka Stunting Tinggi
Sementara itu, di saat yang sama Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati juga memaparkan tingginya angka Stunting di Kabupaten Blora, berdasarkan data dari hasil penimbangan serentak di Posyandu seluruh Kabupaten Blora mencapai 25,8%.
Hal ini termasuk data yang cukup memprihatinkan, yang perlu segera ditangani dengan serius dari hulu hingga hilir. Dari pola hidup masyarakat dan lingkungan, pendampingan calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta pemberian makanan tambahan untuk batita dan balita.
“Pemerintah Kabupaten Blora terus berupaya menurunkan angka Stunting dengan menurunkan tenaga – tenaga kesehatan dari OPD terkait dan Puskesmas – Puskesmas, serta kader – kader Posyandu, penanganan ini harus dari hulu hingga hilir,” ungkap Wabup Etik.
Pola Hidup Sehat
Wabup Etik juga memberikan pesan, terkait pola hidup masyarakat terkait kebiasaan merokok yang membahayakan bagi tumbuhkembang anak, yaitu himbauan untuk tidak merokok saat berada di samping anak – anaknya.
“Saya menghimbau untuk bapak – bapak yang perokok, agar tidak merokok di dekat anak – anaknya, karena mereka terkena dampak sebagai perokok pasif, dan itu lebih berbahaya untuk anak – anak kita, itu juga berpengaruh tingginya angka stunting kita, selain itu kita juga terus memberikan pendampingan untuk ibu hamil dan menyusui, serta memberikan edukasi kepada para calon pengantin,” ujar Wabup Etik kembali.
Saat dikonfirmasi terkait jumlah anggaran untuk penanganan stunting tersebut, Wabup Etik mengaku tidak tahu pasti jumlahnya, dirinya menyampaikan itu bisa dikonfirmasikan kepada OPD terkait, termasuk anggaran dari Dana Desa.