BLORA, BLORABARU.COM – Dibalik gencarnya pembanguan jalan di Blora, dan efisiensi anggaran di Tahun 2026 progam penerangan jalan menjadi salah satu fokus Pemkab.
Ketua Komisi C DPRD Blora, M. Mukhlisin menegaskan penerangan jalan tetap menjadi program prioritas Pemkab pada Tahun 2026.
Hal ini didorong adanya banyak ruas jalan kini sudah dalam kondisi baik, sehingga perlu diimbangi dengan penambahan titik lampu untuk mengurangi potensi kecelakaan, terutama pada malam hari.
“Untuk itu nanti kita diskusikan kembali dengan Dinrumkimhub titik-titik mana yang menjadi fokus utama yang sifatnya paling urgent,” ungkap Gus Sin sapaan akrabnya di DPRD Blora. Rabu, 10/12/2025.
Menurut politisi dapil lima tersebut meski APBD 2026 mengalami efisiensi, kebutuhan penerangan tidak boleh terabaikan.
Usulan masyarakat tetap menjadi dasar dalam penentuan lokasi prioritas.
“Kalau kita melihat kebutuhan masih kurang banyak. Dan, penerangan jalan tetap jalan dan menjadi prioritas,” tegasnya.
Gus Sin menyoroti fenomena meningkatnya kualitas jalan di Blora, termasuk di kawasan Randublatung hingga Getas pada 2025. Hingga penerangan jalan sudah baik.
Namun, diakuinya beberapa titik ruas di Blora yang belum tersentuh dianggap rawan untuk itu harus diprioritaskan aga pengguna jalan merasa nyaman dan aman.
“Kalau jalan yang sudah mulus tetapi gelap, tentu ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan,” keluhnya.
Untuk itu, Komisi C berencana kembali berkoordinasi dengan Dinrumkimhub untuk memetakan titik rawan yang harus mendapatkan penanganan awal.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar turut menjaga fasilitas penerangan yang sudah terpasang.
“Kami mohon penerangan jalan yang sudah ada untuk dijaga, dirawat, dan diawasi agar tidak dicuri baterainya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Sin membuka kemungkinan adopsi model pembiayaan dari daerah lain yakni Sleman.
Kabupaten Sleman, kata dia bekerja sama dengan pihak swasta untuk pemasangan lampu jalan secara menyeluruh, sementara pemerintah daerah mengangsur pembayarannya.
Namun, ia menekankan perlunya kajian ilmiah sebelum menerapkan skema serupa di Blora agar sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.
Lebih lanjut Gus Sin, kembali menegaskan Pemkab Blora akan terus mencari alternatif pendanaan, baik dari Pemprov Jawa Tengah maupun kementerian terkait.
“Entah nanti dicarikan dari provinsi, kementerian itu pasti. Selanjutnya kita akan carikan solusinya agar Blora segera terang-benderang. Meskipun tidak bisa sempurna, setiap tahun harus ada progresnya,” pungkas Gus Sin.















