BLORA, BLORABARU.COM – Kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah masih menjadi ancaman serius bagi dunia pendidikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Blora, Nuril Huda, mengungkapkan bahwa langkah-langkah pencegahan terus dilakukan dengan membentuk tim di tingkat kabupaten hingga satuan pendidikan.
Meskipun angka kasus di Kabupaten Blora tergolong rendah, pemerintah tetap meningkatkan kewaspadaan agar praktik perundungan ini tidak semakin meluas.
“Untuk meminimalisir itu, setiap tahun kita ajak untuk rakor (rapat koordinasi) berkaitan kekerasan dan bullying,” ujar Nuril. ditulis Minggu, 16/3/2025.
Ia menjelaskan bahwa faktor pemicu kekerasan dan perundungan sangat beragam, bergantung pada kondisi masing-masing sekolah.
Oleh karena itu, strategi penyelesaiannya pun tidak bisa diseragamkan.
“Dan penyelesaiannya tidak sama, untuk itu pentingnya kerja sama dengan kepolisian. Kita juga siapkan dukungan dari dinas sosial dan dinas kesehatan,” tegasnya.
Menurut Nuril, salah satu upaya yang terus digalakkan dengan pemanfaatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai momentum edukasi bagi siswa baru.
Sekolah-sekolah didorong untuk menggandeng berbagai pihak, termasuk dinas sosial, dinas kesehatan, dan kepolisian, guna memberikan wawasan dan pengetahuan terkait dampak negatif bullying.
Langkah-langkah ini menjadi bukti bahwa meskipun jumlah kasus kekerasan dan bullying di Blora tergolong rendah, pencegahan tetap menjadi prioritas utama.
“Kita gandeng berbagai pihak untuk memberikan wawasan kepada anak-anak agar mereka paham dan tidak terlibat dalam tindakan kekerasan maupun bullying,” imbuhnya.





















