SEMARANG BLORABARU.COM – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PW Muhammadiyah Jawa Tengah Dr AM Juma’i menjadi imam dan khatib shalat Idul Fitri, yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Semarang Barat, di Area Parkir Taksi, Jl Pamularsih Semarang Barat, Rabu (10/4/2024).
Dalam khutbahnya, Juma’i yang juga Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Kota Semarang itu, menyampaikan tentang pentingnya nilai ketakwaan pada diri seorang pemimpin.
Menurutnya, puasa Ramadhan yang dijalankan sebulan penuh melahirkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dan konsep takwa ini harus dimiliki bagi setiap pemimpin umat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, kata dia, Idul Fitri mengajarkan akan pentingnya jiwa kepemimpinan dan kedewasaan dalam bersikap menghadapi perbedaan dan kemajemukan. Karena hal tersebut menurutnya sebagai simpul dalam berbangsa, bernegara, dan berumat.
“Idul Fitri mengajarkan kepada kita betapa pentingnya jiwa kepemimpinan dan kedewasaan dalam bersikap menghadapi perbedaan dan kemajemukan. Ini sebagai simpul berbangsa, bernegara, dan berumat,” katanya.
Menurutnya, peran penting Rasulullah Muhammad SAW adalah penguatan risalah ummat dalam kepemimpinan yang menecerahkan, mencerdaskan, dan menggerakkan.
“Jiwa kepemimpinan yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW yang kemudian dijadikan hujah dasar para pejuang muslim di antaranya adalah keberanian kesabaran, dan tidak pengecut,” katanya.
Nilai kepemimpinan tersebut, kata dia, dipraktikkan oleh para pahlawan di Republik Indonsia. Sebagai contoh yaitu Panglima Jenderal Sudirman dengan rukhul ikhlas dan rukhul jihad. Selain itu, RA Kartini dengan emansipasi wanitanya.
Dalam khutbahnya tersebut, Juma’i, juga menyampaikan delapan keutamaan menjadi pemimpin.
Pertama, pemimpin adalah pemegang amanat Allah. Kedua, mengikuti teladan Rasul. Ketiga, penegak kebaikan. Keempat, mendapat petunjuk bagi yang sabar.
Kelima berperan dalam keadilan. Keenam, menegakkan kebenaran. Ketujuh, menyampaikan amanah. Dan kedelapan, tanggung jawab yang mulia
# Tfiq