BLORA, BLORABARU.COM – Sulitnya mendapatkan bahan baku singkong membuat pengrajin kripik gadung dan ceriping, di dukuh Kampung Baru Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, Blora, mengeluh.
Mereka terpaksa harus membeli bahan baku kripik yang setiap hari diproduksi dengan harga yang tinggi. Kondisi ini dipengaruhi adanya musim kemarau yang panjang.
Nureva, salah seorang pengrajin ceriping mengatakan, untuk harga per karung singkong naiknya bisa mencapai 20-30 ribu rupiah.
“Biasanya kami beli bahan baku 60 ribu per sak, sekarang menjadi 80 ribu rupiah, bahkan lebih itupun barangnya susah,” katanya, ditulis Kamis, 5/10/2023.
Kendala ini yang membuat biaya produksi semakin tinggi, sehingga saat ini dirinya juga terpaksa membatasi jumlah produksi ceriping dagangannya.
“Ini skala rumahan, jadi masih kecil, Mas. Jika biasanya sehari bisa 1 sak, sekarang cuma berani separuhnya, karena bahan baku susah,” paparnya.
Nureva bukan satu-satunya, yang mengeluhkan tingginya harga bahan baku. Purwati (56) juga mengatakan hal serupa.
Kini ia terpaksa menaikkan harga jual dagangannya. Jika biasanya ia menjual dengan harga jual Rp. 3.500,- per plastik dengan berat 200 gram, kini naik menjadi 5 ribu rupiah.
“Kalau gak ikut naik bisa gulung tikar nanti. Pelanggan kebetulan mengerti dan tidak komplain,” ujarnya.
Dirinya mengaku hanya bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp. 2.000,- per plastik. “Kalau ditotal sehari cuma dapat 50 ribu mas, kalau biasanya bisa dapat 75 ribuan sekali produksi,” jelasnya.
Meski pun pemasaran produknya para pengrajin tidak ada kendala. Namun melonjaknya bahan baku membuat mereka harus kecangkan ikat pinggang.
“Rata-rata yang produksi makanan ringan ini seorang janda kalau disini, Mas. Jadi kita harus bisa menghemat belanja kebutuhan sehari-hari,” pungkas Purwati.
Menanggapi ituSuhut, salah seorang pelanggan kripik singkong, mengatakan, jika naiknya harga kripik di wilayahnya bukan berita aneh, karena bahan bakunya memang mahal. “Maklum kalau naik, karena saya suka ya tetep beli. Karena makanan ini sudah langka,” ujarnya.