BLORA, BLORABARU.COM – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) menunjuk empat desa di Kabupaten Blora menjadi desa inklusif
Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, desa inklusif melibatkan peran aktif kaum marginal, kaum rentan, tokoh agama dan tokoh masyarakat bersatu untuk melaksanakan musyawarah desa (Musdes) dengan tujuan membangun desa.
“Selanjutnya, mereka diajak Musrenbangdes kemudian desa tersebut melakukan pelatihan terhadap kaum disabilitas, kaum marginal dan kaum rentan.” ungkapnya ditulis Minggu, 3/8/2024.
Lebih lanjut Yayuk menyebutkan empat desa inklusif yang ditunjuk dari Kemendes diantaranya Desa Bangsri Kecamatan Jepon, Desa Ngampel Kecamatan Blora, Desa Plosorejo Kecamatan Banjarejo dan Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan.
“Ini merupakan pilot projek dari Kemendes PDTT” jelasnya.
Menurutnya, indikator desa inklusif adanya partisipasi disabilitas, pemenuhan hak penyandang disabilitas serta terjaminnya aksesibilitas warga desa.
Artinya, desa iklusif mengajak masyarakat tanpa terkecuali untuk mengawal pembangunan di tingkat desa sehingga kesejahteraan sosial lebih mudah diwujudkan.
Selain itu, mereka dilibatkan secara aktif menjadi penerima manfaat pembangunan dalam seluruh tahapan baik perencanaan, penganggaran, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi.
“Semoga dari empat desa percontohan di Blora yang masuk desa inklusif bisa membantu masyarakat utamanya disabilitas untuk diberikan pelatihan agar menambah pendapatan.” demikian pintanya.