BLORA, BLORABARU.COM – Infrastruktur jalan yang layak ‘Dalane Alus’ memang menjadi hal yang diinginkan oleh masyarakat Kabupaten Blora selama ini. Sebelumnya, kondisi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora cukup memprihatinkan.
Paham akan kondisi tersebut, dalam kurun dua tahun masa kepemimpinan Bupati Blora H. Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati sebanyak 156 kilometer jalan kabupaten kini telah berhasil dibangun.
“Alhamdulillah terkait infrastuktur jalan, khususnya jalan kabupten di luar jalan nasional dan di luar jalan desa, di tahun 2021 kemarin kita membangun hampir sekitar 40 km dari anggaran hampir 90 miliar, kemudian di tahun 2022 Alhamdulillah mmeningkat menjadi sekitar 116 km dengan anggaran hampir 308 miliar,” papar Bupati Arief dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar PWI Blora dalam rangka HPN 2023, Selasa (21/2/2023) di Pendopo Sedulur Sikep Sambongrejo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati yang dilantik pada 26 Februari 2021 lalu ini mengungkapkan, bahwa pada tahun 2023 ini pembangunan infrastuktur jalan juga akan terus dilakukan.
Mengingat masih banyak ruas jalan yang dinilai strategis namun masih perlu untuk dilakukan pembangunan.
“Masih banyak yang menjadi PR kita, oleh karena itu tahun iki kita akan teruskan pembangunan,” jelasnya.
Hal tersebut dilakukan, salah satunya untuk membuka akses transportasi menjadi lebih mudah, sehingga nantinya bisa mendorong perekonomian masyarakat dan sektor lainnya untuk berkembang. Seperti halnya ruas jalan Randublatung-Ngawi.
“Kita mendorong juga usulan untuk Inpres jalan untuk beberapa ruas yang memang menurut kami strategis untuk membuka akses terutama yang menjadi prioritas kita Randublatung arah Ngawi,” ungkap Bupati
Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan usulan dan secara aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat, kaitanya dengan perbaikan ruas jalan provinsi yang ada di Blora.
“Terkait jalan provinsi, kita juga sudah usul kepada Pak Gubernur agar menjadi atensi,” ungkapnya
Bupati Arief mengungkapkan akses jalan yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan kawasan Cepu Raya.
“Kita sekarang sedang merancang desain untuk pengembangan Cepu Raya bagaimana Cepu akan menjadi pusat ekonomi, kesenian, kebudayaan, pariwisata dan sektor-sektor lainnya menjadi magnet kabupaten lain kita membentuk kawasan,” paparnya
Adanya Bandara Ngloram, tambah Bupati, diharap dapat turut membuka akses di Jawa Tengah bagian timur khususnya di perbatasan Jawa Timur.
“Alhamdulillah Bandara Ngloram beroperasi kembali diharspkan membuka akses Jawa Tengah bagian timur, khususnya perbatasan dengan Jawa Timur,” pungkasnya.