BLORA, BLORABARU.COM – Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora bergerak cepat menangani korban kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo.
Kepala Dinas Sosial P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menyatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat menerima laporan kebakaran sumur minyak di wilayah Gandu.
Menurutnya, langkah awal yang dilakukan adalah evakuasi warga sekitar lokasi, penyediaan makanan, serta koordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Selain bantuan logistik, layanan kesehatan, hingga dapur umum dipersiapkan demi meringankan beban sekitar 50 kepala keluarga (KK) terdampak.
“Droping logistik sudah dilakukan. Hari ini kami juga menyiapkan dapur umum, tenda, dan tenaga masak untuk mendukung kebutuhan warga terdampak,” jelasnya, Senin, 18/8/2025.
Luluk menyebut data sementara sekitar 50 KK terdampak dan sebagian besar mengungsi ke rumah kerabat maupun warga sekitar.
Bersama Forkompinda, Dinsos P3A telah menyalurkan bantuan berupa paket kebutuhan dasar, selimut, kasur, serta perlengkapan anak.
Agar distribusi bantuan lebih efektif, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat.
“Kami fokus pada kebutuhan dasar, khususnya makanan dan kesehatan. BAZNAS juga ikut terlibat untuk memberikan santunan, sementara pembiayaan korban yang dirawat di rumah sakit dipastikan ditanggung BPJS,” imbuh Luluk melanjutkan.
Dinsos P3A juga menyiapkan layanan dukungan psikologis (LDP) bekerja sama dengan RSUD dr. R. Soetidjono Blora bagi warga yang membutuhkan.
Selain itu, bantuan air bersih menggunakan truk tangki sudah disiagakan untuk mengantisipasi keterbatasan air di lokasi.
Luluk menambahkan peristiwa kebakaran sumur minyak di Blora bukan kali pertama terjadi.
Ia menilai perlu adanya kesiapsiagaan jangka panjang di Blora.
“Kami akan membentuk Kampung Siaga Bencana di Randublatung dan Ngawen, seperti yang sudah ada di Cepu, agar penanganan ke depan lebih cepat,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Luluk mengimbau warga terdampak untuk mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Harapanya, dalam 1–7 hari penanganan darurat selesai sehingga bisa dilanjutkan dengan pemulihan pascabencana, termasuk perbaikan rumah dan pemberian makanan,” pungkasnya.





















