Dinkes Blora Serius Tangani Stunting

- Jurnalis

Kamis, 17 Februari 2022 - 01:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Blora, blorabaru.com – Kasus stunting di Blora menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora.

Perhatian ini dimulai dari sejak dini diawali dengan ibu hamil, secara intensif Dinkes Blora senantiasa melakukan pengawasan dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Hasilnya Dinas Kesehatan Berhasil menorehkan pencapaian dengan turunnya angka stunting diblora.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Stunting kita prevalensi sampai tahun 2022 ini 9,23 persen berdasarkan E-PPGBM. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 sebesar 21,5 persen,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Blora, Diah Pusparini kepada awak media, Rabu (16/2/2022).

Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan upaya untuk menangani kasus stunting ini mulai dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Baca Juga :  Harlah Kesehatan Nasional ke 57, Ini Pesan yang Disampaikan Kepala Dinkes Blora

“Kalau intervensi spesifik di Dinas Kesehatan. Mulai dari remajanya, ibu hamilnya, bayi yang baru lahir,” terangnya.

Intervensi spesifik sektor kesehatan berkontribusi 30 persen. Seperti layanan PMT (penambahan makanan tambahan) dan ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan balita kurus.

Pembelian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan remaja putri, Layanan ibu hamil kontak minimal 4 kali selama kehamilan (K4), pemberian vitamin A bagi balita (6-59 bulan).

Imunisasi dasar lengkap. Pelayanan ibu nifas. Pemberian zinc balita diare. Balita gizi mendapatkan perawatan. ASI eksklusif dan makanan pengganti ASI (MP ASI).

Intervensi Sensitif sektor non-kesehatan berkontribusi 70 persen.

Mulai penyediaan sanitasi yang layak. Penyediaan air minum yang layak. Konseling gizi dan bina keluarga balita. Layanan pendidikan anak usia dini (PAUD). Progam perlindungan sosial ; JKN/Jamkesda dan PKH. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Baca Juga :  Ini Yang Dilakukan Hari Pertama Bupati Blora

“Kalau sensitifnya ada di lintas sektoral (linsek), mulai dari lingkungan sanitasinya bagaimana, air bersih terkait juga dinas pertanian kaya pangan lestari itu seperti apa, dinas perikanan juga ada terkait gemar makan ikan,” jelasnya.

Dirinya menyebutkan ada penurunan dari tahun 2020 berada di angka 13 persen sedangkan tahun 2021 turun 9,23 persen.

“Target, di tahun 2024 Bupati Blora menghendaki zero new stunting, tidak ada status baru di kasus stunting di Blora,” ujarnya.

Dirinya berharap kasus stunting semakin menurun dan generasi penerus kita balita yang cerdas dan beriman.

Berita Terkait

Pelayanan Kesehatan Desa di Blora Diharapkan Lebih Dekat dengan Masyarakat
Cegah HIV, Dinas Kesehatan Blora Sasar Pelajar SMA dan SMP
Tingginya Pasien Jantung, RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu Berharap Layanan BPJS Kesehatan 
Integrasi Layanan Primer Mudahkan Layanan Kesehatan di Blora
Foging Kurang Efektif, Dinkes Blora Ajak Masyarakat Terapkan PSN
Awal Tahun, Kasus Demam Berdarah di Blora Melonjak
Dinas Kesehatan Blora Lakukan Fogging, Masyarakat Diminta Waspada
Dinkes Blora Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Imunisasi Polio

Berita Terkait

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 06:46 WIB

Pelayanan Kesehatan Desa di Blora Diharapkan Lebih Dekat dengan Masyarakat

Kamis, 20 Juni 2024 - 07:40 WIB

Cegah HIV, Dinas Kesehatan Blora Sasar Pelajar SMA dan SMP

Kamis, 4 April 2024 - 07:22 WIB

Tingginya Pasien Jantung, RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu Berharap Layanan BPJS Kesehatan 

Rabu, 28 Februari 2024 - 05:53 WIB

Integrasi Layanan Primer Mudahkan Layanan Kesehatan di Blora

Jumat, 23 Februari 2024 - 10:43 WIB

Foging Kurang Efektif, Dinkes Blora Ajak Masyarakat Terapkan PSN

Berita Terbaru

Info Publik

Tinggal Selangkah, Pasar Sido Makmur Berlabel SNI

Jumat, 11 Okt 2024 - 11:37 WIB

error: Content is protected !!