BLORA, BLORABARU.COM– Beberapa bulan terakhir ini masyarakat Kabupaten Blora dikejutkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok beras.
Kenaikan harga beras ini dipengaruhi musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan produksi petani menurun.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora diwakili Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Siti Mas’amah menyebutkan beberapa bulan terakhir ini ada kenaikan harga beras, akan tetapi tidak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan harga gabah naik dan dipengaruhi masyarakat juga belum panen yang diakibatkan kemarau panjang atau elnino.
“Masa Tanam (MT1) saja belum waktunya, jadi kenaikan harga beras karena harga gabah juga naik, namun untuk Kabupaten Blora ketersediaan beras Insha Allah cukup karena di Bulog perminggu kemarin ada stok 3500 ton termasuk bantuan sosial pangan.” ungkapnya saat ditemui di kantornya. Selasa, 12/9/2023.
Ketersediaan stok beras ini, kata Siti juga didukung gudang distributor sebagai penyangga pangan stoknya juga masih cukup bahkan ada distributor yang bisa mensuplai daerah lain.
Meski demikian, untuk memantau harga komoditi pihaknya mengaku rutin melakukan pemantauan pasar.
“Setiap hari pertugas kami rutin melakukan pemantauan karena kami harus melaporkan perkembangan harga.” kata Siti.
Selanjutnya, data dari berbagai komoditas tersebut di input dilaporkan melalui aplikasi Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan.
Kembali Kabid Perdagangan itu mengungkapkan bahwa harga itu tergantung jenis dan kualitas bukan hanya beras saja.
Berdasarkan data dari petugas bahwa konsumsi masyarakat ada dua jenis beras premium dan medium.
“Kalau medium kisaran harga Rp. 10.000 sampai Rp. 10.500 kemudian untuk premium dengan harga Rp. 12.500.” sebut Siti.
Namun semua itu tergantung dari konsumen, pihaknya meyakinkan mau beli yang murah dan mahal ada.
Menurut ia, harga kenaikan harga beras ini masih dalam kewajaran. Meski harga beras naik, namun harga komoditi lainnya juga turun seperti bawang merah dan cabe merah.
“Pemerintah dalam hal ini harus mengendalikan harga jangan sampai inflasi terlalu tinggi dan harus merangkul semua pihak dan melindungi masyarakat.”
“Kami berharap masyarakat jangan panik, Insha Allah pemerintah menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan tak kalah penting STOP BOROS PANGAN.” demikian pungkasnya.