BLORA, BLORABARU.COM – Kabupaten Blora dengan julukan kota sate ini yang sebelumnya masuk ke tingkat Swasti Saba Padapa, awal tahun ini memasuki ke tahapan Swasti Saba Wiwerda untuk menjadi Kabupaten sehat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr.Diah Pusparini menjelaskan kemarin sudah melaksanakan rakor di mulai dari kabupaten, kecamatan dan desa.
” Hasil verifikasi Propinsi Jateng Blora bisa maju penilaian Swasti Saba Wiwerda, kemudain untuk di ajukan penilaian ke tingkat pusat.” ungkapnya kepada blorabaru.com Kamis, 11/5/2023.
Dijelaskan Diah bahwa sebelumnya Blora masuk ke tahapan Swasti Saba Padapa namun saat ini kita naik ke tahapan Swasti Saba Wiwerda. Ini tidak terlepas dari bimbingan Ketua Forum Bu Aini Arief Rohman.
“Awalnya target kita Swasti Saba Padapa ternyata hasil dari verifikasi kita bisa maju Swasti Saba Wiwerda berdasarkan verifikasi di 9 tatanan.” bebernya.
Dalam penilaian itu lanjut katanya, ada 9 tatanan yakni kehidupan masyarakat sehat mandiri, pemukiman dan rumah ibadah, pasar rakyat, satuan pendidikan, pariwisata, transportasi dan tata tertib lalu lintas, perkantoran dan perindustrian, perlindungan sosial terakhir pencegahan dan penanganan bencana.
Penilaian ini melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai dari tingkatan Kabupaten, kecamatan dan desa diselurah wilayah Blora.
Wiwerda artinya bertumbuh, yaitu konsep hidup sehat dan sejahtera telah didukungan masyarakat dan secara luas.
Lebih lanjut ia menyebut, adapun penilaian Kabupaten dan Kota Sehat (KKS) dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu tahapan verifikasi dokumen dan tahapan verfikasi lapangan.
“Dan saat ini kita menunggu verifikasi tingkat pusat, bulan Juni hasil verivikasi keluar. Apakah nanti kita layak ke Swasti Saba wiwerda atau ke Swasti Saba padapa.” katanya.
Walaupun, lanjutnya saat ini tidak ada kendala namun perlunya kesiapan fisik mulai dari pasar, terminal dan kebersihan.
“Saat ini kita sudah verifikasi di 9 tatanan, agar Swasti Saba Wiwerda ini berhasil tidak hanya sekedar administrasi akan tetapi di implementasikan ke fisik dan indikitor 9 tatanan itu harus diwujudkan. Dan kami berharap Blora masuk ke Swasti Saba
Wiwerda.” pungkasnya.