BLORA, BLORABARU.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Jawa tengah meminta masyarakat Blora khususnya orang tua untuk mewaspadai gejala diabetes tipe satu yang menyerang anak.
“Bahwa gejala pada anak biasanya hampir mirip dengan yang dialami orang dewasa, tapi yang utama ada gejala klasik.”. ungkap Kepala Dinkes Blora Edy Widayat melalui spesialis anak RSUD dr. R Soetujono, Dr Ivan Veriswan. Sabtu. 18/02/23.
Dibeberkan dokter muda tersebut untuk diabetes tipe satu yang menyerang anak dengan gejala klasik diantaranya anak merasa haus, sering kencing, mengompol dan sering ganti popok dan senang makan.
“Kondisi ini diakibatkan karena fungsi pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup. Selain itu juga biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan,” terangnya.
Kemudian, lanjut Dr Ivan, berbeda dengan diabetes tipe 2 yang biasanya dialami oleh orang dewasa, diabetes anak atau diabetes tipe 1 bisa dialami oleh siapa pun. Umumnya terjadi pada anak usia 7-12 tahun.
Atas kondisi tersebut, anak yang mengidap penyakit ini harus bergantung pada insulin yang disuntikkan dari luar setiap hari, untuk mengontrol kadar gula darah.
Selain gejala klasik, dr. Ivan kembali menjelaskan kedua adalah silent diabetes, jarang ditemui dan biasanya diketahui saat pemeriksaan sebelum operasi. Kemudian yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian adalah Ketoasidosis diabetik.
Maka, Dr. Ivan Veriswan berpesan kepada para orang tua, jika anak-anaknya mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, berharap segera memeriksakan ke dokter untuk memastikan kondisi anak.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada orang tua untuk waspada dan kenali gejala DM.
“Himbauan pada orang tua, yakni tetap sama, kenali gejala DM, bila ada keluhan yang menyerupai tanda kencing manis, harap segera diobati, karena sering pasien terlambat datang dan sudah dalam kondisi berat (misal: koma ketoasidosis diabetikum).
Kembali ia menambahkan untuk penyakit ini belum dapat disembuhkan, maka pasien bisa melakukan beberapa pengobatan seperti terapi insulin. Meminum beberapa jenis obat tertentu dan menerapkan pola hidup sehat.
“Langkah yang dilakukan mirip dengan dewasa, kenali gejala dm mulai dari sering bak, badan cepat kurus dan lain-lain. Hanya saja untuk DM tipe 1, pengobatan nya memakai terapi pengganti insulin, bila DM tipe 2 sama dengan dewasa (walau sangat jarang pada anak-anak),” tutupnya.