BLORA, BLORABARU.COM – Saat calon legislatif (caleg) lain berupaya jadi, Meidi Usmanto malah mengundurkan diri.
Caleg dari Partai Golkar Blora itu diproyeksikan mendapat jatah satu kursi di DPRD Kabupaten Blora periode 2024-2029.
Kepastian kursi itu didapatkan usai rampungnya rekapitulasi di tingkat Kabupaten.
Meidi yang nyalon di dapil tiga meliputi Kecamatan Randublatung, Kradenan, Jati memperoleh suara terbanyak dari caleg lain di Golkar.
Ia memperoleh 4.331. Bila diakumulasikan dengan perolehan partai dan caleg lain, total Golkar di dapil itu mengoleksi 8 ribu suara lebih. Sehingga memastikan Golkar mendapatkan jatah satu kursi di dapil tiga.
Ketua DPD Golkar Blora, Siswanto menyebut surat pengunduran diri Meidi telah disampaikan ke DPD Golkar.
Untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti dan disampaikan ke KPU Kabupaten Blora.
“Suratnya sudah kami terima. Oleh karena itu akan kami jadikan bahan pembaharuan, untuk kami sampaikan ke KPU,” paparnya.
Pihaknya akan membuat surat yang intinya agar tidak menetapkan Meidi menjadi caleg terpilih. Dan meminta KPU mengganti yang bersangkutan sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Agar nanti diganti nama lain. Mekanismenya seperti apa KPU yang tahu. Kami mengikuti regulasi KPU. Kemungkinan caleg dengan perolehan suara di bawahnya,” imbuhnya.
Pihaknya juga menyebut pengunduran Meidi murni keinginan individu. Karena ingin fokus pada bisnis yang tengah berjalan. Bukan karena alasan internal partai.
“Karena bisnisnya banyak. Bisnis toko bangunan, emas, perabot rumah tangga. Bisnisnya lagi berkembang,” katanya.
Menurutnya bisnis di wilayah pak Meidi sedang bagus lantaran juga didukung akses jalan yang makin membaik. Sehingga yang bersangkutan ingin fokus pada bisnis-bisnis tersebut.
“Pak Meidi merasa perlu konsen pada bisnisnya. Sehingga secara sukarela mengundurkan diri. Dan toh ini pak Meidi sudah tiga periode jadi dewan,” katanya.