BLORA, BLORABARU.COM – Event tahunan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Blora Tahun 2024 menjadi ajang untuk mencari bibit bibit berbakat dalam Cabang Olahraga (Cabor) Karate.
Dalam event itu diikuti ratusan peserta dari tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP dan SMA sederajat Kabupaten Blora dengan mengusung tema “Junjung Tinggi Sportifitas.”
“Untuk Forki pada Tahun 2024 ini, kita melaksanakan POPDA tingkat Kabupaten Blora Cabang Olahraga (Cabor) Karate.” ungkap Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi kepada blorabaru.com di Gor Mustika Blora. Rabu, 28/2/2024.
Diharapkan, kata Luluk dari gelaran POPDA tingkat kabupaten ini kedepan pemenang akan dikirim ke tingkat selanjutnya.
Dimana saat ini sudah dilakukan penjaringan yang dimulai dari tingkat kecamatan, Insha Allah Bulan Mei nanti tuan rumah Forki di Kabupaten Blora.
“Peserta POPDA ini diikuti oleh SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat dengan total kurang lebih 136 peserta.” sebutnya melanjutkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kegiatan POPDA ini sudah terjadwal hanya dilaksanakan di tingkat kabupaten setahun sekali.
Namun, untuk event event Forki sendiri, yang kemarin ke Jurkab Insha Allah nanti mendekati Bulan Agustus teman teman ingin melakukan inovasi di tingkat nasional.
Menurut Luluk, yang juga Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora tersebut bahwa saat ini perkembangan karate mengalami peningkatan yang pesat.
“Kita lihat hari ini dengan banyaknya peserta yang ikut kemudian kita sudah masuk ke sekolah sekolah dan Alhamdulillah dari sekian sekolah sudah ada mengadakan ekstra kurikuler karate.” imbuhnya.
Ia pun tidak memungkiri bahwa untuk prestasi sendiri masih dalam proses untuk memulai ke tahapan itu.
Untuk itu, agar karate ini semakin maju maka perlu menjalin komunikasi dengan sekolah, perguruan. Dan setiap perguruan harus memiliki inovasi untuk mengembangkan ini.
Meski demikian, banyak kendala yang sering ditemui dalam perkembangan Forki ini.
“Kendala saat ini yang dihadapi Forki berkaitan dengan sarana prasarana, kurangnya perhatian terhadap wasit dan juri kemudian pelatih serta struktur untuk dikirimkan pada Diklat Diklat wasit juri untuk perkembangan Forki di Blora.” keluh Luluk.
Disentil terkait anggaran, pihaknya mengaku tidak masalah untuk Forki saat ini.
“Kalau saya tidak mempermasalahkan anggaran, yang diberikan kabupaten segitu maka harus kita maksimalkan dengan hasil yang maksimal juga. Untuk itu kami berharap atlit alit yang terjaring hari ini bisa berbicara ditingkat kabupaten maupun provinsi.” demikian pungkas Luluk.