BLORA, BLORABARU.COM – Dalam kunjungannya ke Blora, KaKasespimma Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Mardiono,asli kelahiran Blora menyempatkan diri bernostalgia dengan mengunjungi tempatnya bersekolah dulu, yakni SDN Kauman.
“Ya memang dulu saya alumni SD Kauman 2, dimana dulu disini ada SD Kauman 1 dan SD Kauman 2 namun saat ini digabung dan sekarang menjadi SD Kauman.” jelasnya.
Lulusan SD Kauman tahun 1982 ini mengaku mempunyai kenangan yang banyak.
Dimana dulu disini ada pohon asem, pada saat sekolah banyak anak yang melempar asem untuk dimakan.
“Ini memori yang banyak dan tidak bisa dilupakan” ungkapnya kepada blorabaru.com
Untuk itu kata lulusan Akpol tahun 1991 tersebut, dalam kesempatan ini saya manfaatkan sebaik mungkin untuk berkunjung disini.
Dalam kunjungannya, Jendral Bintang Satu tersebut langsung menilik ruangan sekolah dan bertatap muka dengan anak anak sekolah.
“Saya sedikit memberikan motivasi kepada adik adik agar lebih bersemangat untuk belajar yang rajin agar sukses kedepannya.” harapnya.
Usai melihat sekolah,Jendral Bintang Satu tersebut menilai kondisi sekolah untuk kelas utama kondisinya hanya direhab, namun kondisi saat ini banyak dirubah total
Lahir dari keluarga yang tidak berada, Mardiono selama bersekolah menjadi kutu buku dimasanya.
“Saya dari keluarga tidak mampu, namanya beli buku hampir tidak bisa membeli untuk itu tiap hari ambil dua buku dari perpustakaan” keluhnya, saat didampingi Forkompinda Blora. Selasa, 1/10.
Itu saya lakukan setiap hari, bahkan sampai mau habis daftar buku perpustakaan. Maka dari itu saya sampai dimarahi guru.
Bahkan saya masih ingat guru yang berkesan yakni Kepala Sekolah Pak Jumawi, Guru Bahasa Indonesia Bu Cip, Bu Criss, Pak Umo Sawiji.
Kembali ia mengungkapkan, yang pinjem buku, kok kamu terus. “Tapi itu motivasi dari guru supaya semangat untuk membaca.”
Selanjutnya, satu hari bisa dua buku, bahkan hitungan dua jam bisa dua buku tapi waktu itu bukunya tipis tipis.
” Itupun waktu baca buku sambil naik pohon di belakang rumah dengan membaca cepat dan saya banyak membaca buku sejarah.” pungkasnya.