BLORA, BLORABARU.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora terus mengupayakan untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) dengan melakukan langkah langkah strategis.
Langkah ini diambil sejalan dengan meningkatnya angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular (PTM).
“Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Blora dengan melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM). demikian keterangan yang disampaikan langsung Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Joko Budi Heri Santoso diruang kerjanya. Rabu, 23/8/2023.
Menurut Heri penyakit tidak menular (PTM) hipertensi, diabetes melitus (DM) dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) merupakan indikator standar pelayanan minimal (SPM).
Otomatis ini menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk mentransfer tenaga kesehatan.
Artinya secara aktif disemua fasilitas kesehatan (faskes) mulai dari puskesmas untuk melakukan sosialisasi, pemeriksaan screening dan penyuluhan yang sifatnya keluarga, komunitas dan kelompok harus dikerjakan.
Tidak hanya di puskesmas namun disemua jaringannya termasuk bidan desa, Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) dan fusus semua bisa difasilitasi.
“Dengan kita melakukan edukasi pendidikan dan penyuluhan bertujuan agar mereka tahu jenis penyakit dan pencegahannya serta faktor resiko yang harus dihindari.” harapnya.
Perlu diketahui bahwa sebelum masyarakat sakit atau berdampak resiko maka harus melaksanakan (Germas) gerakan masyarakat dengan aktivitas fisik, olahraga teratur dan makanan teratur.
Kembali ia menambahkan dengan melakukan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif maka tingkat keberhasilan sama dengan untuk mencegah penyakit.
Selanjutnya, kalau nanti sudah masuk ke pencegahan dan screening akan mengurangi faktor resikonya.
“Kalaupun mereka sudah sakit, mereka harus patuh pada pemeriksaan, pengobatan tiap bulan karena penyakit tidak menular bila masuk penyakit kronik itu sifatnya permanen. Mereka harus berobat dan minum obat secara rutin baik kualitas ataupun kuantitas dan harus dikendalikan orang orang kesehatan.” pungkasnya.