BLORA, BLORABARU.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora memastikan saat ini belum ada temuan virus cacar monyet atau monkeypoy di wilayah yang terkenal dengan kayu jati terbaik.
Namun demikian, Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap penyebaran virus ini.
Kepala DKK Blora, Edi Widayat, meskipun mengemuka di sejumlah daerah di Indonesia, warga masyarakat Blora disebutnya tidak menerima vaksin Mpox lantaran saat ini tidak ada yang terinfeksi penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nggak (tidak divaksin), sini nihil (kasus warga masyarakat terinfeksi cacar monyet),” ungkap Edi, ditulis Jumat, 3/11/2023.
Kemudian Edy membeberkan sejumlah tanda-tanda orang yang terinfeksi penyakit tersebut yakni mengalami sakit kepala dan demam sekitar 38 derajat celcius.
Selanjutnya, terjadi pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit pada punggung, badan terasa lemes, dan terjadi lesi cacar atau sebentuk luka pada kulit.
Pihaknya memastikan bahwa cacar monyet itu penyakit yang sangat langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox.
“Itu ditemukan tahun 1958 dan berkembang di tahun 1970 di Afrika,” ujarnya melanjutkan.
Oleh karena itu, lanjut Edy cacar monyet tergolong penyakit langka.Dinas Kesehatan tidak melakukan pelacakan secara khusus kepada masyarakat.
Kendati demikian, DKK Blora mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
“Kita tidak melacak, sementara kita waspada saja,” ucap Edi.
Kembali ia mengungkapkan, Dinas Kesehatan terus gencar melakukan imbauan tentang virus monkey ini.
“Selalu (memberikan imbauan), karena secara umum seperti zoonosis itu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.” pungkas, Edy Widayat orang nomor satu dijajaran Dinas Kesehatan Blora tersebut.