BLORA, BLORABARU.COM – Dampak Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan ke orang lain.
Meski demikian, Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk jenis penyakit dengan resiko angka kematian tertinggi.
Penyakit ini kebanyakan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan.
Dinas Kesehatan Blora melelui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Joko Budi Heri Santoso menyebutkan Penyakit tidak menular (PTM) sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada beberapa jenis yakni Hipertensi, Diabetes Melitus (DM), orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) berat dan screening usia produktif usia 15 sampai 59 tahun.
Jadi dengan melakukan screening usia program sesuai sasaran itu dipengaruhi oleh faktor resiko diantaranya banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung garam, manis, berlemak dan kurangnya aktivitas lainnya.
“Dengan screning kita akan bisa mendeteksi penyakit penyakit tidak menular termasuk hipertensi dan diabetes melitus.” ungkap Heri demikian panggilannya diruang kerjanya. Rabu, 23/8/2023.
Heri juga menyebutkan bahwa angka angka penyakit tidak menular saat ini selalu meningkat ini dipengaruhi oleh faktor perilaku dan kebiasaan.
Menurutnya, dari 10 hasil survey hanya 3 orang yang tahu bahwa bener bener berpenyakit tidak menular.
“Artinya mereka dengan sasaran usia 15 sampai 59 tahun seharusnya setiap setahun sekali melakukan pemeriksaan darah, gula, asam urat, tinggi badan, lingkar perut dan berat badan.” ujarnya meneruskan.
Bagi ibu yang sudah menikah usia 30 tahun sampai 50 tahun wajib melakukan pemeriksaan ifasadari untuk pencegahan penyakit kanker leher rahim.
“Dengan pemeriksaan itu, kita akan melakukan screening faktor resiko dengan harapan bisa dilakukan pencegahan.” pintanya.
Kembali Heri menambahkan bahwa penyebab tingginya angka penyakit tidak menular (PTM) dipengaruhi perubahan pola hidup, mengkonsumsi makanan junkfood atau cepat saji, budaya mereka cepat berubah dan perilaku hidup bersih tidak dilakukan secara rutin.
Sebetulnya, kata Heri penyakit tidak menular (PTM) sama beresiko dengan penyakit menular justru penyakit tidak menular apabila masuk di kronis berdampak secara fisik, sosio dan ekonomi. Karena penyakit tidak menular harus diobati seumur hidup dan perlu pengawasan tenaga kesehatan.
“Kalau angka kasus penyakit tidak menular dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan artinya naik.” demikian pungkasnya.