Blora, blorabaru.com – Masalah Stunting menjadi perhatian khusus Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto Politisi dari PDI Perjuangan. Senin, 8/12/21.
“Stunting Kabupaten Blora tertinggi nomor tiga ditingkat Jawa Tengah.” Ujarnya usai sosialisasi stunting dan Pencanangan Kampung KB di ruang pertemuan Kecamatan Kunduran dan di Desa Ngilen.
Ironis, Kasus di Indonesia stunting sebanyak 27,6 persen, Presiden Joko Widodo menargetkan penanganan stunting 14 persen tuntas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Utamanya dalam upaya pencegahan dan pengendalian stunting, Semua elemen Forkompinda Diperlukan dukungan multi sektor, laiding sektornya BKKBN.
Ini bukan hanya tanggungjawab Kementerian Kesehatan, namun perlu melibatkan semua pihak baik di pusat dan daerah termasuk peran keluarga.
Ia mengakui, di blora secara alam dan sumber makanan tidak kurang, selanjutnya bagaimana cara kita mengedukasi, mendampingi sampai progam stunting dipahami di masyarakat.
Kepada Blorabaru.com Edy juga menjelaskan, Bagaimana gejala, cara mengatasi dan bagaimana keluarga bisa di bimbing untuk bisa menggunakan resource sumber sumber yang dia miliki dengan secara mandiri untuk mengatasi stunting. Ini semua menjadi bagian dari promosi kesehatan.
Pemetaan harus dilakukan dengan pendataan dari BKKKBN, kemudian data itu segera ditindak lanjuti lurah atau kepala desa, PKK, Kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan pendamping PLKB desa dan anak muda.
Jangan sampai ada desa yang terkena stunting, kalau itu terjadi sinkron dengan cita cita Presiden bahwa mutu SDM itu nomor satu.
“SDA kita sudah habis kita hanya bisa hidup dari mutu SDM.” Tandasnya.
Menurutnya, sangat disayangkan diketahui kelor itu hasil produksi dari Blora dan power nutrisi sangat tinggi, padahal bagus untuk penanganan stunting.
Dengan angka stunting yang tinggi, ini juga dipangaruhi oleh kebanyakan orang ada yang berpandangan kelor itu mistik dikawatirkan susuknya hilang, padahal sangat bagus dalam hal penanganan stunting.
Harapan kita kedepan semoga kasus stunting diblora dibawah 14 persen, ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pendidikan, ekonomi, budaya, lingkungan dan mistik.