Anggota Komisi IX, Ingatkan Kasus Stunting di Blora Tertinggi Nomor 3

- Jurnalis

Rabu, 8 Desember 2021 - 10:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Blora, blorabaru.com – Masalah Stunting menjadi perhatian khusus Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto Politisi dari PDI Perjuangan. Senin, 8/12/21.

“Stunting Kabupaten Blora tertinggi nomor tiga ditingkat Jawa Tengah.” Ujarnya usai sosialisasi stunting dan Pencanangan Kampung KB di ruang pertemuan Kecamatan Kunduran dan di Desa Ngilen.

Ironis, Kasus di Indonesia stunting sebanyak 27,6 persen, Presiden Joko Widodo menargetkan penanganan stunting 14 persen tuntas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Utamanya dalam upaya pencegahan dan pengendalian stunting, Semua elemen Forkompinda Diperlukan dukungan multi sektor, laiding sektornya BKKBN.

Ini bukan hanya tanggungjawab Kementerian Kesehatan, namun perlu melibatkan semua pihak baik di pusat dan daerah termasuk peran keluarga.

Baca Juga :  Kapolres Blora : "Jogo Tonggo" Solusi Tepat Antisipasi Covid 19
Pencanangan Kampung KB seluruh Desa se Kecamatan Kunduran.

Ia mengakui, di blora secara alam dan sumber makanan tidak kurang, selanjutnya bagaimana cara kita mengedukasi, mendampingi sampai progam stunting dipahami di masyarakat.

Kepada Blorabaru.com Edy juga menjelaskan, Bagaimana gejala, cara mengatasi dan bagaimana keluarga bisa di bimbing untuk bisa menggunakan resource sumber sumber yang dia miliki dengan secara mandiri untuk mengatasi stunting. Ini semua menjadi bagian dari promosi kesehatan.

Pemetaan harus dilakukan dengan pendataan dari BKKKBN, kemudian data itu segera ditindak lanjuti lurah atau kepala desa, PKK, Kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan pendamping PLKB desa dan anak muda.

Jangan sampai ada desa yang terkena stunting, kalau itu terjadi sinkron dengan cita cita Presiden bahwa mutu SDM itu nomor satu.

Baca Juga :  Blora Miliki Laboratorium PCR Covid 19, Kapasitas Perhari Sekitar 50 Sampel

“SDA kita sudah habis kita hanya bisa hidup dari mutu SDM.” Tandasnya.

Menurutnya, sangat disayangkan diketahui kelor itu hasil produksi dari Blora dan power nutrisi sangat tinggi, padahal bagus untuk penanganan stunting.

Anggota Komisi IX Edy Wuryanto, Bersama Penggiat Seni Barongan Desa Ngilen.

Dengan angka stunting yang tinggi, ini juga dipangaruhi oleh kebanyakan orang ada yang berpandangan kelor itu mistik dikawatirkan susuknya hilang, padahal sangat bagus dalam hal penanganan stunting.

Harapan kita kedepan semoga kasus stunting diblora dibawah 14 persen, ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pendidikan, ekonomi, budaya, lingkungan dan mistik.

Berita Terkait

Pelayanan Kesehatan Desa di Blora Diharapkan Lebih Dekat dengan Masyarakat
Cegah HIV, Dinas Kesehatan Blora Sasar Pelajar SMA dan SMP
Tingginya Pasien Jantung, RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu Berharap Layanan BPJS Kesehatan 
Integrasi Layanan Primer Mudahkan Layanan Kesehatan di Blora
Foging Kurang Efektif, Dinkes Blora Ajak Masyarakat Terapkan PSN
Awal Tahun, Kasus Demam Berdarah di Blora Melonjak
Dinas Kesehatan Blora Lakukan Fogging, Masyarakat Diminta Waspada
Dinkes Blora Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Imunisasi Polio

Berita Terkait

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 06:46 WIB

Pelayanan Kesehatan Desa di Blora Diharapkan Lebih Dekat dengan Masyarakat

Kamis, 20 Juni 2024 - 07:40 WIB

Cegah HIV, Dinas Kesehatan Blora Sasar Pelajar SMA dan SMP

Kamis, 4 April 2024 - 07:22 WIB

Tingginya Pasien Jantung, RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu Berharap Layanan BPJS Kesehatan 

Rabu, 28 Februari 2024 - 05:53 WIB

Integrasi Layanan Primer Mudahkan Layanan Kesehatan di Blora

Jumat, 23 Februari 2024 - 10:43 WIB

Foging Kurang Efektif, Dinkes Blora Ajak Masyarakat Terapkan PSN

Berita Terbaru

Info Publik

Tinggal Selangkah, Pasar Sido Makmur Berlabel SNI

Jumat, 11 Okt 2024 - 11:37 WIB

error: Content is protected !!