BLORA,BLORABARU.COM – Masuknya Blora menjadi salah satu penghasil populasi sapi tertinggi di Jawa Tengah dan populasi terbanyak nomor 2 secara nasional menjadi kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.

Dengan adanya rumah pemotongan hewan (RPH) yang terletak di samping Pasar Sido Makmur dipastikan dalam waktu dekat ini akan diresmikan.

Hal ini menepis adanya isu yang beredar tentang mangkraknya bangunan RPH yang dibangun belum lama ini.

Plt. Kepala Dinas Pangan Pertanian Perternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman dengan tegas menepis anggapan rumah pemotongan hewan (RPH) yang dibangun mangkrak.

Menurut Ngaliman, RPH tersebut sebenarnya tidak mangkrak akan tetapi pembangunannya belum selesai.

“Pembangunan yang dimaksud adalah persoalan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).” ungkap Ngaliman saat memberikan penyuluhan tentang Komoditas peternakan Perbibitan Sapi Potong Terstandar di Kabupaten Blora bersama Balai Penerapan Strandar Instrumen Pertanian (BPSIP) dan Firman Subagyo Anggota DPR RI Komisi IV di Aula Hotel Al Madinah Blora ditulis, Kamis, 9/11/2023.

Lebih lanjut kata Ngaliman usai IPAL nya sudah dibangun tenaga-tenaga profesionalnya akan dipersiapkan.

“Insha Allah tanggal 19 Desember 2024 nanti kita resmikan untuk operasi pertamanya,” katanya.

Kembali ia menyampaikan bahwa Bimtek ini sangat penting bagi peternak di Blora.
Hal itu mengingat Blora memiliki populasi sapi tertinggi di Jawa Tengah dan populasi terbanyak nomor 2 secara nasional.

Dengan tegas pihaknya mengingatkan kepada penerima bantuan sapi agar tidak menyalah gunakan bantuan.

“Karena dilihat dari islam tidak sesuai dengan syariat, dan untuk selalu dirawat dengan baik,” ujarnya.

Namun demikian Ngaliman berharap peternak untuk menyampaikan data secara benar.

“Misalkan tidak mati, ya jangan dilaporkan mati, semua kelompok tani yang mendapatkan bantuan kita minta untuk komitmen,” demikian pungkas, Ngaliman orang nomor satu dijajaran Dinas Pangan Pertanian Perternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora tersebut.