BLORA, BLORABARU.COM – Kesulitan air bersih saat musim kemarau panjang di wilayah Kabupaten Blora menjadi momok tahunan. Dampaknya warga terpaksa harus bersusah payah untuk mendapatkan air bersih.

Kondisi ini dikeluhkan hampir diseluruh wilayah penghasil jati terbaik didunia. Merespon kekeringan itu, Polres Blora Polda Jawa Tengah bertindak cepat untuk membantu masyarakat.

“Ini dalam rangka, kita turut berempati terhadap kesedihan dan kesulitan masyarakat Blora. Untuk itu, kami melakukan beberapa hal salah satunya dengan melakukan bhakti sosial (Baksos) dengan memberikan sembako semampu kita seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan sebagainya.” ungkap Kapolres Blora, AKBP. Agus Puryadi di Polsek Tunjungan. Jum’at, 15/9/2023.

Namun, menurut Agus ada yang lebih utama terkait bahkti sosial ini tentang kekeringan dengan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat secara langsung.

Upaya dan cara berbeda yang dilakukan dimasing masing Polsek agar bisa membantu dampak dari kekeringan ini.

“Air bersih ini, kita berikan dengan cara dengan membawa sepeda motor kanan kiri dengan membawa jerigen setiap hari dilakukan. Dan ada Polsek yang memodifikasi kendaraann dinas backbone atau phanternya dengan tangki isinya lebih banyak akan tetapi jangkauannya tidak sampai kedaerah yang jalannya kecil. Kemudian, ada truck kapasitas air 5000 liter.” bebernya meneruskan.

Selain bantuan air dan sembako, lanjut kata Agus, Polres Blora memberikan bantuan sumur dan jaringan air.

Ini sebagai bentuk kepedulian kepolisian agar bisa bermanfaat kepada sesama terutama masyarakat yang membutuhkan air.

“Sumur kita buat di Desa Gempolrejo, Dukuh Undakan Kecamatan Tunjungan dengan jarak 500 meter antara sumur, tandon dan air yang kita salurkan ke warga. Ini dilakukan dalam rangka untuk membantu warga.” terang Kapolres Blora.

Ia pun mengaku prihatin, tentang kondisi Blora yang sampai saat ini masih kesulitan air.

Menurut orang nomor satu di jajaran Polres Blora ternyata di Blora ada sumber air namun jauh dari warga.

Akibatnya jika warga ingin mendapatkan air maka harus besusah payah dan kesulitan.

“Kami masih akan merencanakan membuat sumur lagi, dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari Dukuh Undakan, Desa Gempolrejo.” katanya.

Kembali ia mengungkapkan bahwa untuk mengatasi kekeringan ini, juga di sengkuyung 16 Polsek tergantung tipologi masyarakatnya.

“Dengan kondisi ini masyarakat bersabar dan berdoa, akan tetapi kita harus tetap berusaha bagaimana untuk mengatasi itu dengan jalan memberikan dulu. Kalau nanti suatu saat siapa tahu di tempat terkering ini bisa terpetakan kemudian dibuat sumber yang lebih besar di tandon yang lebih tinggi. Saya kira akan menjadi solusi kedepan. Kalau hanya seperti ini kering dikasih menurut saya ini bukan solusi.” demikian pinta Kapolres Blora, AKBP. Agus Puryadi memungkasi.