BLORA, BLORABARU.COM – Semua orang tentu ingin menerapkan pola hidup sehat. Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora menggelar Talk show tentang kesehatan di gebyar Ramadhan 2023.
Acara yang digelar di Alon Alon Blora ini membahas mengenai banyak hal seputar masalah kesehatan dan pencapaian dinas kesehatan setempat.
Sekaligus sebagai sarana untuk mengkampanyekan agar masyarakat Blora hidup bersih dan sehat.
Talkshow yang membahas tentang Kesehatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Hj. Ainia Sholichah, Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat, drg. Wilys Yuniarti dan Bidang Kesehatan Masyarakat dr. Diah Pusparini.
Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat mengatakan menjelang lebaran ini Dinas Kesehatan Blora menggelar Talk show di gebyar Ramadhan 2023.
“Acara talk show ini sebagai sarana sosialisasi dan kampanye tentang kesehatan kepada masyarakat Blora.” ungkapnya kepada blorabaru.com Jumat,14/4/2023.
Menurut Edy panggilannya akrabnya bahwa sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan pola hidup sehat bagi masyarakat.
Lebih dari itu, katanya seputar kesehatan dibahas melalui Gebyar Ramadhan 2023 ini, ini sebagai upaya edukasi dan pencegahan tentang pentingnya hidup sehat agar masyarakat itu paham dan mengerti.
Acara yang digelar ini juga menampilkan hiburan dan memberikan doorprize kepada masyarakat yang bertanya tentang seputar kesehatan kepada narasumber.
“Kegiatan talk show dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, kita bisa maksimal tampil dengan adanya hiburan yang bertujuan agar masyarakat mengetahui apa apa yang dilakukan dinas kesehatan setempat.” beber orang nomor satu dijajaran Dinas Kesehatan Blora tersebut.
Kembali Edy menambahkan, agar masyarakat mengikuti terutama permasalahan permasalahan kesehatan yang ada di blora.
Sebenarnya, Dinkes Blora juga telah berhasil menorehkan pencapaian di masing masing program.
“Saat ini dinas kesehatan (Dinkes) telah berhasil dengan adanya pencapaian pencapaian dimasing masing progam. Diantaranya standard pelayanan minimal (SPM) sudah hampir mendekati 12 dari pelayanan minimal, walaupun saat ini baru 10 untuk mencapai angka 100 persen masih dua yang belum.” demikian tandasnya.
Namun demikian pihaknya menyadari pencapaian ini tidak mudah dan perlu dukungan.
“Kami berharap semua pelayan minimal bisa 100 persen, dan itu tidak hanya dilakukan oleh orang orang kesehatan namun keterlibatan lintas sektoral dan masyarakat harus mendukung” pinta Edy Widayat, Eks Camat Todanan tersebut.