BLORA, BLORABARU.COM – Usai mendapatkan pembekalan Bimbingan Teknis (Bimtek) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan kegiatan Bimbingan dalam Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Semarang beberapa waktu lalu.

Lima Perwakilan Fasilator Kabupaten Blora, Jawa tengah, yang mengikuti acara tersebut gerak cepat. Halitu dilakukan guna membantu pemerintah pusat , provinsi, serta daerah dalam pencegahan PMK.

Selain itu kegiatan ini juga ditujukan untuk terselenggaranya surveilans melalui pengerahan dan pengelolaan relawan dalam pencegahan PMK.

Salah satu Fasilitator yang mengikuti acara tersebut yakni Sertu Lukman Khakim sekaligus Babinsa Koramil 08 Kedungtuban Kodim/0721 Blora. Dirinya mengatakan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini tengah mewabah di Indonesia, tentunya menjadi concern bersama. karena penyakit mulut dan kuku menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai aspek.

Sehingga pada Senin (12/09) pagi, ia langsung turun kebawah untuk mensosialisasikan kepada warga terkait penyakit yang menyerang hewan ternak mereka, khususnya sapi dan kambing yang ada di Blora.

“Iya mas, beberapa waktu lalu kita udah dapat pembekalan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jadi ilmu yang kita dapat dari pembekalan itu langsung kita hari ini, gerak cepat.” ungkapnya.

Dijelaskan Lukman, untuk mengedukasi masyarakat khususnya peternak soal seberapa besar pengetahuan mereka mengenai PMK.

Karena potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian secara nasional.

Bahwa BNPB menggunakan aplikasi InaRisk untuk melakukan pemantauan dan pelaporan berbasis digital.

“Melalui aplikasi InaRisk personal ini, dapat diketahui sebaran sosialisasi dan edukasi yang sudah dilakukan serta dapat mendeteksi secara dini terhadap kejadian PMK di masyarakat, fungsinya sebagai juga monitoring,” ungkapnya.

Kemudian ketika ditanya, mengenai kendala dirinya saat melakukan sosialisasi dihari pertama ini, ia bersama teman- temanya belum menemukan kendala.

“Insyaallah kegiatan ini berjalan lancar mas, semua butuh kerjasama, baik dari Peternak dan masyarakat. Kita kegiatan ini mulai tanggal 12 September – 21 Oktober. sesuai arahan dan target yang kita peroleh dari Bimtek,”tandasnya.

Sementara itu Pardi (56) warga Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora kota, saat didatangi salah satu Fasilitator PMK, sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut dan berharap kepada masyarakat maupun Peternak agar tak takut.

“Seneng mas, sangat mengerti apa yang disampaikan fasilitator dan kebetulan saya memiliki ternak.  Alhamdulilah, sapi saya juga pernah terpapar PMK akan tetapi ini sudah sembuh. Saya berharap masyarakat jangan takut jika ada fasilitator, karena kegiatan ini sangat membantu,” tutupnya. (GSa)