Destinasi Wisata Tunjungan, akan Dikelola Bumdes Enam Desa

BLORA: KESERIUSAN Pemerintah Kabupaten Blora menjadikan Desa Tunjungan, sebagai salah satu Kawasan Wisata Unggulan (KWU) di Blora mulai direalisasikan.

Salah satunya adalah membentuk lembaga menejemen yang akan menggelola KWU tersebut.
Lembaga yang disiapkan itu bernama Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUNDESMA) bernama KUNJUNGREJOByang merupakan gabungan dari enam BUMDES yang ada di wilayah Kecamatan Tunjungan yakni (Desa Tunjungan, Kedungrejo, Sambongrejo, Kalangan, Tambahrejo dan Gempolrejo)

Sedang untuk nama Kawasan Wisata Unggulan Tunjungan sendiri diberi nama Kunjungrejo yang mengandung harapan ramai (rejo-red) dikunjungi orang. Dipilihnya desa Tunjungan sendiri sebagai pusat distinasi wisata Kunjungrejo, lantaran memiliki potensi wisata yang besar yang salah satunya adalah Waduk Greneng.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Blora sebagaimana dikemukakan oleh Kepada Dinas PMD Yayuk Windarti, SIP melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Sunarno, S.SOS. MSI, selain menguatkan lembaga (BUMDESMA) yang akan mengelola KWU Kunjungrejo itu, pihaknya juga menyiapkan pembangunan infrastruktur yang akan mendukung KWU tersebut.
Untuk pembangunan infrastruktur KWU Kunjungrejo, Tunjungan, Pemkab Blora akan dibec-up oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Pemprov Jateng melalui Bappermasdesdukcapil, akan menggandeng rekanan yang telah memiliki sertifikasi dan kualifikasi bidang wisata, akan mendampingi pembangunan infrastuktur KWU terseebut “, papar Sunarno.

Menurut Sunarno, pembangunan KWU Tunjungan, merupakan program unggulan PMD Blora sebagai program Pembangunan Kawasan Pedesaan (PKD .Pelaksanaan program PKD menggunakan acuan dasar hukum UU No 6 tahun 2014 yakni Desa berhak melakukan pembangunan kawasan.
“Tahun ini Kecamatan Tunjungan diprioritaskan, sesuai dengan SK ada 31 titik kawasan yang akan menjadi program PKP tersebut. Sebelumnya, program yang sama telah dilakukan di Kecamatan Todanan dan berhasil, masing-masing di Desa Ketileng, Kedungwungu dan Kajengan”,jelas Sunarno.

Ditambahkan Narno (demikian panggilan akrab Sunarno), sebelumnya program PKD ini ditangani oleh Bappeda dan sekarang sekarang dilimpahkan kepada PMD. Dalam melaksanakan program PKD tersebut, PMD Blora bekerjasama dengan Bapermasdesdukcapil Provinsi Jateng mengandeng rekanan dari Semarang yan telah memiliki sertifikasi dan kualifikaiuntuk menangani PKP.
“Untuk membangun desa wisata ini akan sulit bila ditangani oleh desa sendiri, oleh karenanya melalui program PKP akan bisa dilaksanakan. Karena program PKP ini memiliki akselerasi dan percepatan untuk menggali berbagai potensi desa. Seperti potensi pertanian, perikanan, SDM,SDA. Untuk Potensi Waduk Greneng yang diunggulkan adalah potensi wisata bahari” , beber Narno.

PKP merupakan proyek strategis yang pelaksanaanya ditangani oleh pemerinah dengan melibatkan banyak dinas terkait, seperti Dinas Pertanian, PUPR, Perikanan &Kelautan, Dindakop, Dinasker, Linkungan Hidup, Dinporabudpar dll.
“Untuk mendukung percepatan program PKP di Tunjungan tersebut, PMD selama tiga bulan ke depan akan melakukan sosialisasi dan edukasi di enam desa yang menjadi pendukung Desa Wisata Kunjungrejo tersebut “, tambahnya.

Dinas PMD sendiri awal bulan Juli ini akan mengadakan Rakor Pembangunan Kasawan Pedesaaan dengan melibatkan 10 OPD diantaranya : Bappeda, PUPR, Dinporabudpar, Diknas, Dindagkop, Dinas Pertanian, Perikanan &Kelauatan, Disnaker dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Program PMD yang lain adalah target prestasi, kami akan menggandeng media untuk mendukung publikasi dan promosi dari DesaWisata Kunjungrejo tersebut menjadikan Tunjungan menjadi Desa Digital sebagai elemen pendukung Kawasan Wisata Unggulan, Tunjungan Blora”, tandas Sunarno.